Pada zaman dahulu, ada seekor Kera bersahabat dengan seekor Hiu. Karena sudah sangat dekat, akahirnya Kera mengajak Hiu makan bersama. Hiu pun mau, beberapa saat kemudian Hiu datang ke daratan dan bertemu dengan Kera. Mereka memulai makan, sambil bercerita masa-masa dulu saat baru kenal. Dan tidak terasa, hari sudah mulai sore dan Hiu pamit kepada Kera untuk kembali kelaut
Sampai dirumah, Hiu tidak melihat istrinya. Setelah dicari, ternyata istrinya sakit.
“Kamu kenapa istriku?” Tanya Hiu.
“Aku menginginkan hati seekor Kera.” Jawab istri pelan.
“Baiklah akan aku carikan hati seekor Kera.” Kata Hiu sambil pergi meninggalkan istri untuk kembali ke daratan.
Didarat Hiu segera memanggil Kera sahabatnya, Kera pun datang. Dan Hiu mengajak Kera kelaut dengan alasan istrinya ingin bertemu dengan Kera. Akhirnya Kera naik kepunggung Hiu. Setelah muter-muter laut, Hiu mempercepat jalannya.
“Pelan-pelan saja jalannya, dan dari tadi kok muter-muter terus. Mana istrimu?” Tanya Kera
“Sebelumnya maaf sahabatku, sebenarnya istriku menginginkan hati seekor Kera dan aku teringat padamu.” Jawab Hiu
“Hatiku, aku taruh di darat.” Kata Kera
Dengan bergegas, Hiu kembali ke darat dan Kera segera naik ke atas pohon.
“Cepat sahabatku.” Kata Hiu
“Maaf Hiu, sebenarnya hatiku tidak di darat. Hatiku ada di dalam tubuhku.” Jawab Kera
Dengan sangat menyesal, Hiu kembali ke laut tanpa membawa hati seekor Kera. Sampai dilaut, ternyata istrinya membohongi bahwa dia tidak sakit. Akhirnya Hiu sangat merasa bersalah kepada Kera, karena hampir mengorbankan sahabatnya demi istrinya yang sebenarnya tidak sakit.
(Nah dari cerita tersebut, dapat kita ambil segi positifnya. Jangan pernah mengorbankan seorang sahabat. Karena sahabat yang benar-benar tulus, sulit dicari.)
By : Meyta Alsari @ 9A
Post a Comment